Mitos Dan FAkta Tentang Jerawat
Jerawat tidak bisa keluar sendiri, maka harus dipencet. Benar atau salah? Jerawat baru harus dibuat meradang dulu sebelum bisa sembuh. Bagaimana dengan pernyataan ini, setujukah Anda?
Banyak saran terkait jerawat yang sebenarnya hanya mitos. Inilah tujuh mitos seputar jerawat dan penjelasan mengenai faktanya oleh dokter spesialis kulit dari New York City, Hadley C. King, M.D.
Mitos 1: Jerawat hanya masalah remaja
Kenyataannya: Kapan dan seberapa parah seseorang akan mendapatkan jerawat bisa disebabkan faktor genetis, bukan usia.
Ada banyak orang yang mengalami jerawat selama masa remaja, ada juga orang yang mendapatkan jerawat saat dewasa.
Bahkan, menurut International Dermal Institute sekitar 40 sampai 55 persen orang dewasa berusia 20 sampai 40, memiliki wajah berjerawat.
"Ini lebih umum pada wanita dewasa dibandingkan pada pria dewasa. Penyebabnya adalah fluktuasi hormonal meski ada juga pria dewasa yang juga mengalaminya, "kata King.
Mitos 2: Anda harus lebih sering mencuci wajah
Kenyataannya: Sayangnya, hal itu tidak akan menyembuhkan jerawat Anda. "Penyebab jerawat adalah multifaktorial, penyebab utama adalah masalah hormon, stres, dan gen-dan Anda tidak dapat mengubah salah satu dari penyebab itu dengan hanya mencuci wajah Anda," kata King.
Bakteri juga dapat berperan menimbulkan jerawat, begitupun dengan produk kulit yang menyumbat pori-pori dan dapat memperburuk jerawat. Mencuci wajah bisa membantu untuk mengurangi faktor-faktor ini, tapi biasanya bukan satu-satunya jalan keluar.
Mitos 3: Sinar matahari lenyapkan jerawat
Kenyataannya: Tak benar bahwa matahari dapat melenyapkan jerawat, ujar King lagi. Justru sinar matahari mengurangi sistem kekebalan di kulit kita dan itu bukan hal yang baik. Sistem kekebalan kulit diperlukan untuk mencegah infeksi dan kanker kulit.
Selain itu, kita tahu bahwa terlalu banyak paparan sinar matahari dapat menyebabkan masalah pigmentasi dan keriput.
"Namun, ketika ada masalah kulit seperti eksim atau psoriasis, matahari dapat mengurangi peradangan yang terkait dengan kondisi tersebut.
Mitos 4: Makan makanan berminyak memicu jerawat
Kenyataannya: Umumnya hal ini tidak benar, meskipun beberapa makanan dapat memainkan peran dalam munculnya jerawat pada mereka yang memang cenderung mudah berjerawat. Namun, itu bukan karena minyak di dalam tapi karena elemen inflamasi.
"Kami percaya makanan dengan indeks glikemik tinggi dapat memperburuk jerawat karena efek mereka pada sistem endokrin dan hormon, sama seperti efek yang ditimbulkan oleh produk susu, termasuk cokelat," kata King.
Mitos 5: Komedo adalah kotoran yang terjebak di pori-pori
Kenyataannya: Ketika sebum dan sel-sel kulit terbentuk di dalam folikel, saat itulah muncul komedo di wajah Anda. Komedo berkepala hitam, cenderung ada di dalam pori yang terbuka dan disebabkam oleh oksidasi di dalam folikel.
Ketika pori-pori tertutup, oksigen tidak dapat bereaksi terhadap apa yang di dalam pori, dan timbullah komedo (berkepala) putih.
"Warna hitam berasal dari keratin yang teroksidasi. Keratin merupakan komponen struktural utama dari kulit," jelas King.
Mitos 6: Boleh saja memencat jerawat jika dilakukan dengan cara yang 'aman'
Kenyataannya: Secara umum, ini adalah ide yang tidak baik. "Trauma yang disebabkan oleh pemencetan jerawat dapat mengundang lebih banyak bakteri dan meningkatkan peradangan. Hal itu akan membuat jerawat bertambah parah dan lebih mungkin untuk meninggalkan tanda gelap," kata King.
Satu-satunya cara aman memencet jerawa adalah jika kepala sudah muncul dan sangat matang siap untuk dikeluarkan. Pastikan tidak meradang, nyeri, atau merah.
Mitos 7: Jerawat akan bertambah parah sebelum akhirnya sembuh
Kenyataannya: Tidak benar seperti itu. Atau minimal, tidak selalu berlaku demikian. Beberapa orang mungkin mengalami fenomena jerawat bertambah parah sebelum akhirnya membaik.
"Pil KB dapat membuat jerawat lebih parah pada beberapa individu sebelum akhirnya menjadi lebih baik dan sembuh. Kadang-kadang hal yang sama terjadi juga pada pemakaian retinoid dan isotretinoin
Banyak saran terkait jerawat yang sebenarnya hanya mitos. Inilah tujuh mitos seputar jerawat dan penjelasan mengenai faktanya oleh dokter spesialis kulit dari New York City, Hadley C. King, M.D.
Mitos 1: Jerawat hanya masalah remaja
Kenyataannya: Kapan dan seberapa parah seseorang akan mendapatkan jerawat bisa disebabkan faktor genetis, bukan usia.
Ada banyak orang yang mengalami jerawat selama masa remaja, ada juga orang yang mendapatkan jerawat saat dewasa.
Bahkan, menurut International Dermal Institute sekitar 40 sampai 55 persen orang dewasa berusia 20 sampai 40, memiliki wajah berjerawat.
"Ini lebih umum pada wanita dewasa dibandingkan pada pria dewasa. Penyebabnya adalah fluktuasi hormonal meski ada juga pria dewasa yang juga mengalaminya, "kata King.
Mitos 2: Anda harus lebih sering mencuci wajah
Kenyataannya: Sayangnya, hal itu tidak akan menyembuhkan jerawat Anda. "Penyebab jerawat adalah multifaktorial, penyebab utama adalah masalah hormon, stres, dan gen-dan Anda tidak dapat mengubah salah satu dari penyebab itu dengan hanya mencuci wajah Anda," kata King.
Bakteri juga dapat berperan menimbulkan jerawat, begitupun dengan produk kulit yang menyumbat pori-pori dan dapat memperburuk jerawat. Mencuci wajah bisa membantu untuk mengurangi faktor-faktor ini, tapi biasanya bukan satu-satunya jalan keluar.
Mitos 3: Sinar matahari lenyapkan jerawat
Kenyataannya: Tak benar bahwa matahari dapat melenyapkan jerawat, ujar King lagi. Justru sinar matahari mengurangi sistem kekebalan di kulit kita dan itu bukan hal yang baik. Sistem kekebalan kulit diperlukan untuk mencegah infeksi dan kanker kulit.
Selain itu, kita tahu bahwa terlalu banyak paparan sinar matahari dapat menyebabkan masalah pigmentasi dan keriput.
"Namun, ketika ada masalah kulit seperti eksim atau psoriasis, matahari dapat mengurangi peradangan yang terkait dengan kondisi tersebut.
Mitos 4: Makan makanan berminyak memicu jerawat
Kenyataannya: Umumnya hal ini tidak benar, meskipun beberapa makanan dapat memainkan peran dalam munculnya jerawat pada mereka yang memang cenderung mudah berjerawat. Namun, itu bukan karena minyak di dalam tapi karena elemen inflamasi.
"Kami percaya makanan dengan indeks glikemik tinggi dapat memperburuk jerawat karena efek mereka pada sistem endokrin dan hormon, sama seperti efek yang ditimbulkan oleh produk susu, termasuk cokelat," kata King.
Mitos 5: Komedo adalah kotoran yang terjebak di pori-pori
Kenyataannya: Ketika sebum dan sel-sel kulit terbentuk di dalam folikel, saat itulah muncul komedo di wajah Anda. Komedo berkepala hitam, cenderung ada di dalam pori yang terbuka dan disebabkam oleh oksidasi di dalam folikel.
Ketika pori-pori tertutup, oksigen tidak dapat bereaksi terhadap apa yang di dalam pori, dan timbullah komedo (berkepala) putih.
"Warna hitam berasal dari keratin yang teroksidasi. Keratin merupakan komponen struktural utama dari kulit," jelas King.
Mitos 6: Boleh saja memencat jerawat jika dilakukan dengan cara yang 'aman'
Kenyataannya: Secara umum, ini adalah ide yang tidak baik. "Trauma yang disebabkan oleh pemencetan jerawat dapat mengundang lebih banyak bakteri dan meningkatkan peradangan. Hal itu akan membuat jerawat bertambah parah dan lebih mungkin untuk meninggalkan tanda gelap," kata King.
Satu-satunya cara aman memencet jerawa adalah jika kepala sudah muncul dan sangat matang siap untuk dikeluarkan. Pastikan tidak meradang, nyeri, atau merah.
Mitos 7: Jerawat akan bertambah parah sebelum akhirnya sembuh
Kenyataannya: Tidak benar seperti itu. Atau minimal, tidak selalu berlaku demikian. Beberapa orang mungkin mengalami fenomena jerawat bertambah parah sebelum akhirnya membaik.
"Pil KB dapat membuat jerawat lebih parah pada beberapa individu sebelum akhirnya menjadi lebih baik dan sembuh. Kadang-kadang hal yang sama terjadi juga pada pemakaian retinoid dan isotretinoin
Mitos Dan FAkta Tentang Jerawat
Reviewed by Dramaqi
on
10:25:00 PM
Rating: